Film 1: The Tournament (Pesta 7 tahunan pembunuh sedunia)

Pernah membayangkan kalau dunia setiap tahunnya ada pesta pembunuhan? Apa yang terjadi bila hal itu nyata?

Kemarin, (Selasa, 11 Mei 2011) aku mendownload sebuah film, yang berjudul The Tournament. Aku penasaran banget. Apa sih yang di maksud dengan the tournament itu. Aku menunggunnya untuk download sampai sebelum les. Laper sih, tapi, mau gimana lagi? Orang sudah penasaran?

Ceritanya ini tuh tentang turnamen pembunuhan. Intronya di isi dengan pemenang turnamen ini. Joshua Harlow. Yang telah membunuh rivalnya dengan tiba tiba, ups, sepertinya di rencanakan siih. Dia sudah melihat peluang peluang untuk membunuh rivalnya itu, yang juga ingin membunuhnya. Dan, dia terbang (loncat) dan plurutan di lantai yang bersimbah darah. Darahnya itu sudah seperti genangan air. Dan lantainya licin. Jadi dia bisa meluncur menuju senjata apinya (aku ga tau mereknya). Dan kemudian, di tembakkan ke muka musuhnya tersebut. Lalu, Duuar! Kepalanya pecah.

Aku kira, pembunuhan ini bukanlah turnamen. Walaupun judulnya sudah menyiratkan, tapi aku masih belum mudeng. Sampai akhirnya ia membunuh temannya dengan memberikan kepadanya rokok dan lalu menembaknya. Rokokpun terjatuh lalu, dia menghadap ke CCTV. “Inilah legenda kita”, kata sang power.

Aduuh, masuk akal ga sih pembunuhan tidak di hadang polisi. Pun, pembunuh yang tidak terbunuh sampai terakhir di beri bayaran yang sangat tinggi? Wii, para bos bos berkumpul. Layaknya bermain judi, namun ini perjudian manusia. Canggih, tapi norma di langgar. Cerdas, tapi nyawa di murahkan. Akalnya kemana? (lha wong cuman film mas? Hehe)

7 tahun kemudian, beralaskan dendam si Joshua ikut lagi kedalam arena setelah sebelumnya sempat menyatakan pensiun. Setelah mengetahui kalau yang membunuh itu ada di dalam turnamen itu. Dan turnamen itu, sangat rapi. Joshua sebelumnya tak mengetahui bahwa sang power ini yang merencanakan untuk membunuh istrinya, agar si Joshua harlo ini mau ikut lagi. Belakangan nanti di ketahui.

Bagusnya film disini. Ups, cerita cerita yang punya konflik yang kuat adalah yang bagus. Ah, aku masih jauh dari pencerita, tapi aku hanyalah pencerita ulang, yang terus berusaha untuk bercerita.

Loh kog di di beberkan?

Aku ingin bercerita. Yang kulihat adalah yang ku ingin tuliskan. Apa yang ku fikirkan di balik tontonan film itu, adalah yang ingin ku tuliskan. Di balik penulisan cerita, ada juga maksud lain kan? Yap betul, latihan bercerita. Latihan menulis. Latihan mengidentifikasi unsur unsur instrinsik (kalau disini) film. Seperti yang telah di ajarkan di bahasa Indonesia. Yup ya.

Terus….

Semula, aku berfikir bahwa si aktor utamanya adalah ….. dan si pastur yang tidak masuk akal itu (secara aku adalah seorang muslim yang berusaha taat) serta si gesit (bukan irit) lincah (bukan Suzuki) sering berburu mangsa. Tapi di sini si gesit ingin melindungi sang pasturnya itu, yang suka minum minuman sampai mabuk.

Tapi, setelah hampir akhir, atau pasnya sepermentan akhir, kok aku berfikiran lain ya? Perasaan endak deh. Lah si Joshua harlow nya ini gimana? Apa ada salah satu yang akan mati? Joshua atau si gesit nan lincah ini? Eman eman, keren loh padahal. Atau malah yang mati perempuan yang ngelindungi pstur juga? Ah, bingung. Ribet.

Orientasinya juga masih member kesan penasaran. Kok bisa? Disana, lakon kita tinggal 3. Perempuannya itu, pasturnya, serta Joshua. Nah disana di beberkan kenapa kok perempuan itu membunuh istri Joshua. Dan, download aja filmnya.

Walaupun hanyalah film lama (di tulisannya tahun 2009), tapi ga semuanya kan sudah lihat? Kalau sudah, ya maaf, kan katro’. Hihi.

Catatan : film ini bahaya bila di tonton sama anak anak. Karena anak anak itu cenderung untuk meniru niru. Belum berfikir, apa yang akan terjadi bila aku melakukan ini. Walaupun terkadang, di antara kita masih ada yang berfikiran seperti itu, tapi kebanyakan dari kita sudah –alhamdulillah- bisa berfikir rasional. Biasanya di film film malem di tulis kalau tidak dewasa(D) ya bimbingan orang tua (BO).

Hal ini terbukti pada adik kecil ku yang masih berusia 5 tahun. Saat membuka laptopku dan disana berisi cuplikan cuplikan dari film tony jaa, bruce lee. Kemudian dia mempraktekkannya ke kakak kakaknya yang perempuan. Siapa salah? Aku. 😥

Maaf terlalu terlihat menggurui, tapi aku pingin berusaha untuk tidak menggurui. Karena menulis adalah praktek. Tanpa membiasakan kita takkan bisa menulis. Yang terlihat hanya lembaran kosong di depan kita. Hehe.

“Kita harus bersyukur kepada kesedihan, karena kesedihan memberikan kita rasa kasihan. Untuk rasa sakit yang memberikan keberanian. Dan untuk misteri, yang tetap kan menjadi misteri”, petikan terakhir di film

the tournament

The tournament (gambar pinjam gugle)

Akhir akhir cerita

Jashua berhadapan lai lai

Berikut trailernya, selamat menikmati

Berikut link download videonya, selamat mengunduh

http://www56.indowebster.com/580167c9cd59bcfd8f24f2f2165e7167.mkv

Kalau yang di bawah subtitlenya

http://subscene.com/indonesian/the-tournament/subtitle-275264-dlpath-79161/zip.zipx

(Sepertinya di atas ada kesalahan penulisan ya? yuuk teliti lagi 😉 )

10 comments on “Film 1: The Tournament (Pesta 7 tahunan pembunuh sedunia)

  1. Pernah nonton film ini di laptop tetangga kamar kost. tapi cuma sekilas-sekilas. jadi ga mudeng.. bingung… Temenku jerit-jerit sendiri liat tembak-tembakan kaya gitu (maklum cewe’).

  2. wah…ijin download yak?
    makasih…o iya, saya blm tau cara masang subtittlenya pak. kalo boleh, share ya? ke email juga gpp. hehe
    makasih banyak

Leave a reply to ehfazella Cancel reply